Tampilkan postingan dengan label Zona Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Zona Islam. Tampilkan semua postingan

Kamis, 19 September 2013

Manfaat Dzikir untuk Ketenagan Hati

Manfaat Dzikir untuk Ketenagan Hati

Assalamualaikum wr.wb
Kecantikan hati adalah pondasi kecantikan lahiriah. Ingatlah akan nasihat Imam Al-Qayyim Al-Jawziyyah, bahwa kondisi hati seseorang akan sangat mempengaruhi wujud lahiriahnya. Ketika marah, muka memerah, ketika takut wajah menguning pucat, maupun ketika malu, raut wajahpun terlihat. Bukankah marah, takut, dan malu itu merupakan pekerjaan hati?

Ketenangan hati sungguh akan dimiliki oleh mereka orang orang yang beriman dan senantiasa teguh keyakinannya hanya bertauhid kepada Allah SWT. Dari ketenangan itulah akan terpancar kebahagiaan batin yang kemudian pada gilirannya akan menjalar pada kekuatan seluruh tubuh, teutama akan menjadi energy pada muka kita.

Karenanya, faktor pertama yang harus kita lakukan adalah berupaya sekuat tenaga membuang sikap buruk dalam hati kita. Kita harus berupaya menyucikan hati jika ingin mempercantik diri. Percuma saja penampilan keren dan cantik, namun tidak menampilkan akhlak dan perangai yang terpuji. Sama sekali perilaku tersebut tidak akan mengesankan siapapun, terutama mereka yang melihatnya. Sungguh kecantikan penampilan dan kesahajaan itu hanya ada pada mereka yang senantiasa berbuat baik dengan penuh ketulusan.

Suatu ketika, ada sahabat ayang mengurung diri di dalam mesjid. Sehabis shalat subuh, ia bukannya pergi guna mencari penghidupan. Yang terjadi justru murung sendiri dan terus menerus larut dalam berdoa.

Peristiwa diatas benar benar menarik perhatian Rasulullah SAW. Akhirnya beliau mendatangi sang sahabat yang sedang murung itu seraya bertanya, “apa yang sedang engkau pikirkan?” sahabat itu menjawab, “aku banyak dililit hutang sementara aku tidak memiliki pekerjaan. Yang aku bisa hanyalah berdoa.” Rasulillah SAW bersabda, “maukah kamu ajarkan doa?” sahabat itu menjawab, “tentu saja”. Lalu Rasulullah SAW mengajarkan doa itu,

Allahumma inni a’udzubika minal hammi wal husni,

Allahumma inni a’udzubika minal ‘ajzi wal kasali,

Allahumma inni a’udzubika minal bukhli wal jubni,

Allahumma inni a’udzubika min dhil’id dain wa qaH.R.ir rijal,

Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan dan kesedihan,
Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari lemah semangat dan rasa malas,
Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kikir dan penakut,
Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari lilitan hutang dan tekanan orang lain.

Sungguh tidahlah sang sahabat tadi berdoa setiap paginya, dan langsung berangkat ke pasar sehingga dirinya terbebas dari semua hutang hutangnya.

Dengan doa ini mudah mudahan saja kita terbebas dari segala penyakit hati yang delapan diatas, sehingga hidup kita berikutnya bisa sehat, barokah, dan diridhai Allah SWT. Amiin ya robbal ‘alamiin..

Sumber : Abu Muhammad Ar Rafii dalam bukunya "Tips Awet Muda Menurut Al Quran dan Petunjuk Rasulullah"

Jumat, 06 September 2013

Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid

Keutamaan Shalat Subuh Berjamaah di Masjid

Assalamualaikum wr.wb
Shalat Subuh merupakan shalat yang istimewa dari shalat-shalat lainnya, selain ada banyak sekali keutamaan dalam pelaksanaannya, untuk menunaikan shalat ini kita harus melawan rasa kantuk yang luar biasa serta bangkit untuk meninggalkan kasur yang empuk dan selimut yang hangat. Di dalam adzan subuh juga ditambahkan kalimat Assholaatu khairum minan naum yang artinya "Shalat itu lebih baik daripada tidur".

Ada banyak sekali keutamaan shalat Subuh berjamaah, di antaranya adalah:

Berada dalam Jaminan Allah
"Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam." (HR. Muslim no. 163)

Disaksikan oleh para Malaikat
Orang yang melakukan shalat Subuh berjamaah di masjid akan disaksikan oleh para malaikat yang bertugas di malam hari dan para malaikat yang bertugas di siang hari. Karena ketika waktu subuh tiba, bergantian para malaikat yang bertugas pada malam hari akan naik ke langit dan para malaikat yang bertugas pada siang hari turun ke bumi.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: "Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingi kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul pada waktu sholat Subuh dan Ashar. Setelah itu, malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit, lalu Allah bertanya kepada mereka – dan Dia lebih tahu tentang mereka-, 'Bagaimana kalian tinggalkan hamba hamba Ku?' Mereka menjawab, 'Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sholat, dan kami datang kepada mereka ketika mereka sholat'" (HR Bukhari)

Dijauhkan dari Sifat Munafik
"Shalat yang dirasakan paling berat bagi orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaannya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak. Sungguh aku berkeinginan untuk menyuruh seseorang sehingga shalat didirikan, kemudian kusuruh seseorang mengimami manusia, lalu aku bersama beberapa orang membawa kayu bakar mendatangi suatu kaum yang tidak menghadiri shalat, lantas aku bakar rumah-rumah mereka." (HR. Al-Bukhari no. 141 dan Muslim no. 651)

Semoga kita yang senantiasa berjuang untuk menegakkan shalat Isya dan Subuh berjamaah di masjid terhindar dari sifat munafik.

Mendapatkan Keutamaan Shalat Sepanjang Malam
"Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya." (HR. Muslim no. 656)

Dilapangkan Rezeki
Pernah suatu ketika Nabi SAW shalat subuh. Begitu selesai, beliau pun kembali ke rumah dan mendapati putrinya Fathimah ra sedang tidur. Kemudian beliau pun membalikkan tubuh Fatimah dengan kaki beliau, kemudian mengatakan kepadanya, "Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rezeki Rabb-mu karena Allah membagi-bagikan rezeki para hamba antara shalat subuh dan terbitnya matahari."(H.R. Baihaqi).

Kunci Kemenangan
"Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga tiba waktu subuh." (HR Bukhari)

Dikisahkan pasca meletusnya perang Mesir-Israel tahun 1973 ada seorang tentara Mesir yang mengajak berbicara tentara Yahudi yang paham bahasa Arab. Tentara Mesir itu berkata, “Demi Allah, kami akan memerangi dan mengalahkan kalian sampai ada di antara kalian yang bersembunyi di balik pohon dan batu, kemudian pohon dan batu itu mengatakan,’hai hamba Allah, hai muslim, ini ada Yahudi di belakangku, ke mari dan bunuhlah dia.’” Tentara Yahudi menjawab, ”Semua itu tidak akan terjadi sebelum shalat subuh kalian sama dengan shalat Jumat.”

Lebih Baik dari Dunia dan Seisinya
"Dua rakaat shalat sunnah subuh lebih baik daripada dunia dan seluruh isinya." (HR. Muslim 725).

Shalat Subuh adalah Penyelamat dari Neraka
"Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya," (H.R. Muslim)

Senin, 12 Agustus 2013

Puasa Syawal

Puasa Syawal

Assalamualaikum wr.wb
Kita tahu bersama bahwa puasa Syawal itul punya keutamaan, bagi yang berpuasa Ramadhan dengan sempurna lantas mengikutkan puasa 6 hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala puasa setahun penuh. Sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

"Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim no. 1164).

Itulah dalil dari jumhur atau mayoritas ulama yag menunjukkan sunnahnya puasa Syawal. Yang berpendapat puasa tersebut sunnah adalah madzhab Abu Hanifah, Syafi’i dan Imam Ahmad. Adapun Imam Malik memakruhkannya. Namun sebagaimana kata Imam Nawawi rahimahullah, “Pendapat dalam madzhab Syafi’i yang menyunnahkan puasa Syawal didukung dengan dalil tegas ini. Jika telah terbukti adanya dukungan dalil dari hadits, maka pendapat tersebut tidaklah ditinggalkan hanya karena perkataan sebagian orang. Bahkan ajaran Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidaklah ditinggalkan walau mayoritas atau seluruh manusia menyelisihinya. Sedangkan ulama yang khawatir jika puasa Syawal sampai disangka wajib, maka itu sangkaan yang sama saja bisa membatalkan anjuran puasa ‘Arafah, puasa ‘Asyura’ dan puasa sunnah lainnya.” (Syarh Shahih Muslim, 8: 51)

Kenapa puasa Syawal bisa dinilai berpuasa setahun? Mari kita lihat pada hadits Tsauban berikut ini,

عَنْ ثَوْبَانَ مَوْلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنَّهُ قَالَ « مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا) »

Dari Tsauban, bekas budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa berpuasa enam hari di bulan Syawal setelah Idul Fithri, maka ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Karena siapa saja yang melakukan kebaikan, maka akan dibalas sepuluh kebaikan semisal." (HR. Ibnu Majah no. 1715. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa hadits ini shahih).

Disebutkan bahwa setiap kebaikan akan dibalas minimal dengan sepuluh kebaikan yang semisal. Ini menunjukkan bahwa puasa Ramadhan sebulan penuh akan dibalas dengan 10 bulan kebaikan puasa. Sedangkan puasa enam hari di bulan Syawal akan dibalas minimal dengan 60 hari (2 bulan) kebaikan puasa. Jika dijumlah, seseorang sama saja melaksanakan puasa 10 bulan + 2 bulan sama dengan 12 bulan. Itulah mengapa orang yang melakukan puasa Syawal bisa mendapatkan ganjaran puasa setahun penuh.

Tata Cara Puasa Syawal

1. Puasa sunnah Syawal dilakukan selama enam hari
Sebagaimana disebutkan dalam hadits bahwa puasa Syawal itu dilakukan selama enam hari. Lafazh hadits di atas adalah: Barangsiapa yang berpuasa Ramadhan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR. Muslim no. 1164). Dari hadits tersebut, Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin berkata, "Yang disunnahkan adalah berpuasa enam hari di bulan Syawal." (Syarhul Mumti’, 6: 464).

2. Lebih utama dilaksanakan sehari setelah Idul Fithri, namun tidak mengapa jika diakhirkan asalkan masih di bulan Syawal.
Syaikh Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, "Para fuqoha berkata bahwa yang lebih utama, enam hari di atas dilakukan setelah Idul Fithri (1 Syawal) secara langsung. Ini menunjukkan bersegera dalam melakukan kebaikan." (Syarhul Mumti’, 6: 465).

3. Lebih utama dilakukan secara berurutan namun tidak mengapa jika dilakukan tidak berurutan.
Syaikh Ibnu ‘Utsaimin juga berkata, "Lebih utama puasa Syawal dilakukan secara berurutan karena itulah yang umumnya lebih mudah. Itu pun tanda berlomba-lomba dalam hal yang diperintahkan." (Idem)

4. Usahakan untuk menunaikan qodho’ puasa terlebih dahulu agar mendapatkan ganjaran puasa Syawal yaitu puasa setahun penuh.
Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, "Siapa yang mempunyai kewajiban qodho’ puasa Ramadhan, hendaklah ia memulai puasa qodho’nya di bulan Syawal. Hal itu lebih akan membuat kewajiban seorang muslim menjadi gugur. Bahkan puasa qodho’ itu lebih utama dari puasa enam hari Syawal." (Lathoiful Ma’arif, hal. 391).
Begitu pula beliau mengatakan, "Siapa yang memulai qodho’ puasa Ramadhan terlebih dahulu dari puasa Syawal, lalu ia menginginkan puasa enam hari di bulan Syawal setelah qodho’nya sempurna, maka itu lebih baik. Inilah yang dimaksud dalam hadits yaitu bagi yang menjalani ibadah puasa Ramadhan lalu mengikuti puasa enam hari di bulan Syawal. Namun pahala puasa Syawal itu tidak bisa digapai jika menunaikan qodho’ puasanya di bulan Syawal. Karena puasa enam hari di bulan Syawal tetap harus dilakukan setelah qodho’ itu dilakukan." (Lathoiful Ma’arif, hal. 392).

5. Boleh melakukan puasa Syawal pada hari Jum’at dan hari Sabtu.
Imam Nawawi rahimahullah mengatakan, "Ulama Syafi’iyah berpendapat bahwa dimakruhkan berpuasa pada hari Jum’at secara bersendirian. Namun jika diikuti puasa sebelum atau sesudahnya atau bertepatan dengan kebiasaan puasa seperti berpuasa nadzar karena sembuh dari sakit dan bertepatan dengan hari Jum’at, maka tidaklah makruh." (Al Majmu’ Syarh Al Muhaddzab, 6: 309).
Hal ini menunjukkan masih bolehnya berpuasa Syawal pada hari Jum’at karena bertepatan dengan kebiasaan.

Bacaan niat puasa Syawal

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ ِستَةٍ ِمنْ شَوَالٍ سُنَةً ِللَه تَعَالَي

Sumber:http://muslim.or.id

Minggu, 28 Juli 2013

Posisi Jari-Jemari Ketika Shalat

Posisi Jari-Jemari Ketika Shalat

Assalamualaikum wr.wb
Jarang orang berpikir mengenai fungsi jari-jari tangannya. Seolah dibiarkan bergerak begitu saja. Padahal kita dapat memanfaatkannya sebagai pendulang pahala, jika mengetahui tata caranya. Karena banyak laku ibadah yang sepele, jika diniati sebagai sebuah kesunnatan akan mendatangkan pahala. Termasuk didalamnya adalah mengenai letak jari-jari dalam shalat.

Jangan biarka jari-jari tangan kita bergerak demikian saja dalam shalat. kadang renggang dan kadang rapat. Karena ada tata cara dan waktu khusus untuk merenggangkan atau merapatkan jari-jari dalam shalat.

Disunnahkan merenggangkan (sekadarnya) jari-jari tangan dalam shalat ketika mengangkat tangan untuk takbiratul ihram, ruku’, bangun dari ruku’ (I’tidal), dan berdiri dari tahiyat awal. Demikian pula sunnah hukumnya merenggangkan jari-jari ketika rukuk. Artinya jari-jari direnggangkan ketika menekan lutut

Berbeda halnya ketika dalam keadaan sujud. Hendaknya posisi jari-jari rapat dan mengarah kiblat. Tepatnya ketika jari-jari tangan kita menempel pada alas tempat shalat. Demikian pula ketika duduk di antara dua sujud, sebaiknya jari-jari tetap rapat di atas kedua lipatan kaki.

Adapun ketika tahiyat, maka jari-jari tangan kiri tetap rapat mengarah ke kiblat, dan jari-jari tangan kanan menggenggam sambil mendirikan jari telunjuk mengarah ke kiblat.

Demikianlah sedikit informasi tentang posisi jari-jemari tangan dalam shalat sebagaimana diterangkan Syaikh Nawawi al-Bantani dalam Nihayatuz Zain

Sumber: http://www.nu.or.id

Makna Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Makna Nuzulul Qur'an dan Lailatul Qadar

Assalamualaikum wr.wb
Diantara momentum yang berharga di bulan Ramadhan adalah malam nuzulul qur’an dan lailatul Qadar. Keduanya merupakan ruang bersejarah yang menentukan kehidupan dunia selanjutnya. Karena keduanya berhubungan langsung dengan proses turunnya al-Qur’an sebagai petunjuk dan pedoman hidup umat manusia.
Akan tetapi seringkali disalah fahami keterangan antara nuzulul qur’an dan lailatul qadar, bahkan saling tumpang tindih antar keduanya, sehingga perlu diuraikan lebih jelas. Istilah nuzulul qur’an yang sering diperingati pada malam tanggal 17 Ramadhan merupakan malam di mana pertama kali al-Qur’an diturunkan kepada Rasulullah saw di Gua Hira melalui malaikat Jibril. Pada kesempatan pertama kali ini Malaikat Jibril membawa surat iqra’ wa rabbukal akram. Kemudian untuk selanjutnya al-Qur’an diturunkan secara berangsur.

Sedangkan term lailatul qadar adalah istilah yang digunakan untuk memperingati malam di mana al-Qur’an diturunkan langsung dari Allah swt secara keseluruhan baitul izzah (semacam ruang ilahiyah) yang kemudian dibawa jibril secara berangsur kepada Rasulullah saw. Oleh karena itulah malam laylatul qadar hanya Allah swt yang mengetahuinya. Sungguh malam itu adalah malam mulia, malam penuh berkah yang tidak boleh diragukan lagi. Karena Allah swt sendiri mengungkapkan dalam surat ad-Dukhan ayat 3:


إن أنزلناه فى ليلة مباركة

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi

Malam yang berkah itu tentunya berbeda dengan malam-malam lain. Allah swt mengistimewakan nilai malam ini lebih dari malam seribu bulan. Karena pada malam itu Malaikat turun ke bumi mengatur segala urusan. Sesuai dengan perintah-Nya mereka, para malaikat akan menetapkan berbagai takdir manusia mulai dari rizki, mati, jodoh dan semuanya.

Karena itulah di namakan lailatul Qadar , malam penentuan taqdir manusia. Sudah selayaknya kita sebagai hamba yang menginginkan taqdir baik, apabila menekuk lutut bersimpuh di malam-malam itu, karena ini berhubungan dengan nasib kita sebagai hamba. Seperti seorang budak yang memohon kepada majikannya.
Allah mengkhususkan keterangn ini dalam satu surat penuh, surat al-Qadar:

إِنَّا أَنْزَلْناهُ فِى لَيْلَةِ الْقَدْرِ * وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ * لَيْلَة الْقَدْرِ خَيْرٌ مِّنْ أَلْفِ شَهْر * تَنَزَّلُ الْمَلاَئِكَةُ وَالرُّوحُ فِيَها بِإِذْنِ رَبّـِهم مِّن كُلِّ أَمْر * سَلاَمٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْر

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan * Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? * Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan * Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan * Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar

sumber : http://www.nu.or.id

Jumat, 26 Juli 2013

Sunnah sunnah ibadah puasa

Sunnah sunnah ibadah puasa

Assalamualaikum wr.wb
Yang dimaksud dengan sunnah puasa adalah segala perbuatan yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad saw. (disunnahkan) ketika sedang melakukan ibadah puasa, diantaranya:

1. Menyegerakan Berbuka Puasa
Ketika waktu magrib telah tiba atau waktu diperbolehkannya untuk berbuka puasa bagi semua muslim yang menjalankannya, maka dianjurkan untuk segera berbuka puasa didahulukan dari pada menjalankan ibadah-ibadah yang lainnya, termasuk diantaranya menjalankan ibadah shalat maghrib.


عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوااْلفِطْرَ

Diceritakan dari Sahal Ibn Sa’ad, Rasulullah saw, bersabda: "manusia selamanya dalam kebaikan, selama ia menyegerakan berbuka puasa" (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Membaca Do’a Berbuka Puasa
Membaca do’a berbuka puasa sebelum membatalkan puasa itu perbuatan yang dianjurkan oleh nabi Muhammad saw. sebagai mana sabdanya:

عَنِ ابْنِ عَمْرٍ كَانَ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اِذَا اَفْطَرَ قَالَ اَللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ اَفْطَرْتُ ذَهَبَ الظَّمْاءُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوْقُ وَثَبَتَ الْاَجْرُ اِنْ شَاءَ اللهُ

Diriwayatkan dari Ibnu Umar; Rasulullah saw, apabila berbuka buasa, ia berdo’a: "wahai Tuhanku, karena Engkau aku berpuasa, dan atas rizkimu aku berbuka, maka sirnahlah rasa dahaga dan urat-uratku sekarang jadi basah, dan semoga pahala puasanya tetap kalau Engakau menghendaki." (HR. Bukhari dan Muslim)

3. Berbuka dengan Makan Buah Kurma atau Minum Air Putih
Berbuka puasa diawali dengan memakan buah kurma, dan apabila tidak menemukan buah kurma atau tidak memilikinya, maka dianjurkan untuk meminum air putih terlebih dahulu sebelum memakan dan minum yang lainnya

عَنْ اَنَسٍ قَالَ كَانَ النَّبِي صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُفْطِرُ عَلَى رُطَبَاتٍ قَبْلَ اَنْ يُصَلِّيَ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ رُطَبَاتٌ فَعَلَى تَمْرَاتٍ فَاِنْ لَمْ تَكُنْ حَسَا حَسَوَاتٍ مِنْ مَاءٍ

Dari Anas ra.: "Nabi saw. apbila ia berbuka puasa dengan kurma kering (gemading) sebelum beliau shalat, apabila tidak ditemukannya, beliau berbuka dengan kurma biasa, kalau tidak ditemukannya, beliau berbuka dengan beberapa teguk dari air putih." (HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)

4. Makan Sahur Sesudah Tengah Malam
Makan sahur sesudah tengah malam, dengan maksud supaya menambah kekuatan ketika puasa

عَنْ اَنَسٍ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : تَسَحَّرُوا فَاِنَّ فِى السُّحُوْرِ بَرَكَةٌ

Dari Anas ra.: Rasulullah saw. bersabda: "makan sahurlah kalian, karena sesungguhnya dalam sahur itu terkandung berkah." (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Mengakhirkan Sahur
Sahur atau memakan sesuatu di malam hari dengan tujuan memperkuat diri untuk dapat menjalankan ibadah puasa keesokan harinya, maka dianjurkan mengakhirkannya sebelum waktu shubuh tiba.

عَنْ اَبِي ذَرٍّ قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَا تَزَالُ اُمَّتِي بِخَيْرٍ مَااَخَّرُوا السَّحُوْرَ وَعَجَّلُوْا اَلْفِطْرَ

Dari Abu Dzar ra.: Rasulullah saw. bersabda: "tidak akan hilang sifat kebaikan pada diri manusia, selama ia mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka puasa." (HR. Ahmad)

6. Meninggalkan Perkataan yang tidak bermanfaat (Jelek dan Jorok)
Di saat menjalankan ibadah puasa, seorang muslim dianjurkan untuk tidak berkata-kata yang tidak bermanfaat, apalagi perkataan jelek dan jorok. Semisal berbohong, menghina orang lain, menggunjing kejelekan orang lain, memfitnah orang lain dsb.

Dan apabila ia dicaci maki oleh orang lain, maka ia dianjurkan untuk mengatakan “saya sedang berpuasa” sampai dua, tiga kali ucapan, menurut Imam Nawawi dalam kitab Adzkar-nya. Sedangkan menurut Imam Rafi’i, ia dianjurkan untuk mangatakannya dalam hati saja sebagai pengingat agar tidak terpancing emosi.

Sumber: www.nu.or.id

Rukun Rukun Sholat

Rukun Rukun Sholat

Assalamualaikum wr.wb
Rukun shalat merupakan semua yang kita lakukan dalam shalat. Rukun shalat berbeda dengan sunah shalat. Jika Rukun shalat salah satunya tidak dilakkukan, maka dapat membatalkan shalat. Hal ini tentunya menjadi hal penting yang harus diketahui oleh sorang muslim. Adapun rukun-rukun shalat antara lain:

1. Takbiratul Ihram
Sebagaimana firman Allah
"Dan Tuhanmu agungkanlah!" (al-Muddatstsir:3)

Rasulullah bersabda:
"Jika engkau hendak mendirikan shalat, maka sempurnakanlah wudhu kemudian menghadaplah ke arah kiblat dan bertakbirlah"(Bukhari, Muslim)

Dalam hadis lain:
"Kunci (pembuka) shalat dalah bersuci (wudhu), permulaannya adalah takbir, dan penghabisannya adalah mengucapkan salam." (HR. Tirmidzi dan Ahmad)

2. Berdiri bagi yang mampu
"Peliharalah semua shalat(mu), dan (peliharalah) shalat wustha (shalat yang di tengah tengah dan paling utama) Berdirilah untuk Allah (dalam shalatmu) dengan khusyuk." (al-Baqarah:238)

Rasullullah menjelaskan cara shalat bagi orang yang tidak mampu berdiri dalam shalatnya dalam sebuah hadis:
"Shalatlah dengan berdiri. Dan jika engkau tidak mampu, maka shalatlah dengan duduk dan jika engkau tidak mampu, maka shalatlah dengan miring (sambil berbaring)." (HR. Bukhari)

3. Membaca surat
Hal ini sebagaimana firman Allah:
...Karena itu bacalah yang mudah (bagimu) dari Al-Qur`an....” (al-Muzzammil:20)

"Tidak sah shalat seseorang yang tidak membaca surat al-Fatihah." (HR. Bukhari dan Muslim dari Ubadah bin shamit)

4. Rukuk
Rukuk merupakan salah satu dari rukun shalat berdasarkan firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan." (al-Hajj:77)

Dalam sebuah riwayat disebutkan:
"Nabi jika sedang rukuk, maka mereg angkan jari-jarinya dan jika bersujud, maka menyatukannya." (HR. Al-Hakim)

5. Bangkit dari Rukuk (i’tidal)
Diriwayatkan dari Aisyah:
"Jika Rasulullah sedang rukuk, maka beliau tidak mengangkat kepalanya dan menundukkannya, akan tetapi sejajar antara keduanya. Dan jika ia bangkit dari rukuk, maka ia mengangkat kepalanya dan tidak sujud kecuali telah berdiri dengan sempurna." (HR. Muslim)

6. Sujud 2 kali setiap rakaat
Selain merupakan salah satu dari rukun shalat, sujud juga merupakan perintah Allah kepada orang-orang yang beriman, sebagaimana disebutkan dalam firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Tuhanmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan." (al-Hajj:77)

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abbas bin Abdul Muthalib, Rasulullah bersabda:
"Jika ada seorang hambah yang bersujud, hendaklah bersujud dengan tujuh anggota (badannya), yaitu: wajahnya, kedua telapak tangannya, kedua lututnya, dan kedua ujung kakinya." (HR. Muslim)

7. Duduk di antara dua sujud
Hal ini dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Aisyah:
"Dan jika ia (Rasulullah) bangkit dari rukuk, maka ia mengangkat kepalanya dan tidak sujud kecuali telah berdiri dengan sempurna. Dan jika mengangkat kepala dari sujud ia tidak akan sujud kembali sebelum duduk dengan sempurna" (HR.Muslim)

8. Tahiyat akhir
Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadis yang artinya:
"Ketika Nabi sedang berada di posisi rakaat terkahir di dalam shalat, maka beliau mengeluarkan kaki kirinya dan duduk dengan cara tawarruk (menempelkan pangkal paha kiri di atas lantai) kemudian salam" (HR. An-Nasa’i)

9. Salam
Shalat ditutup dengan memberi salam dengan menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan "Assalamu alaikum Warahmatullah"
Mengucapkan salam yang pertama termasuk rukun shalat, sedangkan yang kedua termasuk sunah shalat. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Aisyah:
"Nabi mengucapkan salam satu kali dalam shalatnya dengan menolehkan wajahnya sedikit ke kanan" (HR.Tirmidzi)

10. Tuma’ninah
Berdasarkan hadis Rasululah yang artinya:
"Jika kamu mengerjakan shalat, bertakbirlah, lalu bacalah apa yang kamu bisa dari Al-Qur’an, lalu rukuklah sehingga kamu tuma’ninah, lalu berdirilah hingga kamu lurus, lalu sujudlah hingga kamu tuma’ninah, lalu bangkitlah hingga kamu duduk dengan tenang, lalu sujudlah sehingga kamu tenang dan lakukanlah seperti itu dalam semua shalatmu" (HR.Bukhari dan Muslim)

11. Tertib pada setiap rukunnya
Menurut mayoritas ulama, tertib dalam shalat merupakan salah satu dari rukun. Dalam shalat harus tertib, dimulai dari takbiratul ihram, kemudian membaca surat al-Fatihah, lalu rukuk, i’tidal, sujud, dan seterusnya hingga tahiyat akhir dan disudahi dengan salam

Sumber: http://www.islamnyamuslim.com

Sabtu, 20 Juli 2013

Arti Syaithan Dibelenggu pada Bulan Ramadhan.

Arti Syaithan Dibelenggu pada Bulan Ramadhan.

Assalamualaikum wr.wb
Hadis-hadis yg menyatakan bahwa syetan-syetan akan dibelenggu pada bulan Ramadhan adalah hadis shahih yg diriwayatkan oleh sejumlah ulama hadis, antara lain: Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam Ahmad, Ibnu Huzaimah & lain-lain.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda, "Apabila bulan Ramadhan datang, maka pintu-pintu surga akan dibukakan & pintu-pitu neraka akan ditutup serta syetan-syetan akan dibelenggu." (HR Bukhari No. 1898 & Muslim 1079)

Sedangkan mengenai maknanya, ada beberapa penjelasan dari para ulama mengenai maksud dari perkataan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwasanya syetan-syetan "dibelenggu" pd bulan suci Ramadhan:

1. Tidak Bisa Leluasa Mengganggu
Satu pendapat menyebutkan bahwa yg dimaksud degan terbelenggunya syetan adalah bahwa syetan tidak bisa leluasa untuk mengganggu & mencelakakan manusia tidak seperti biasanya.
Mengapa?

Karena di bulan Ramadha umumnya orang-orang sibuk degan shaum, membaca Al-Qur’an & berdzikir. Dan kegiatan mereka ini membuat syetan menjadi terbelenggu untuk leluasa menggoda & mencelakakan manusia. Ruang gerak mereka menjadi lebih terbatas, dibandingkan dgn hari-hari di luar bulan Ramadhan.

2. Hanya Syetan yang Membangkang
Sedangkan pendapat lain lagi mengatakan bahwa yg dibelenggu bukan semua syetan, melainkan hanya sebagiannya saja. Mereka adalah syetan-syetan yg membangkang, sebagaimana dijelaskan dalam hadis yg diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, Nasa’i, Tirmidzi, Ibnu Majah & Al-Hakim.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, "Pada malam pertama bulan Ramadhan syetan-syetan dibelenggu. Yaitu syetan-syetan yg membangkang."

2. Ketidakmampuan Syetan Menggoda
Yang dimaksud degan "dibelenggu" merupakan sesuatu ungkapan akan ketidak-mampuan syetan untuk menggoda & menyesatkan manusia.

Jika ada pertanyaan, mengapa masih bayak terjadi kemaksiatan pada bulan Ramadhan? Bukankan syetan-syetan yang biasa menggoda manusia telah dibelenggu? Berdasarkan pengertian di atas, para ulama menjawab pertanyaan tersebut dgn 4 jawaban:

Dibelenggunya syetan hanya berlaku bagi mereka yg melakukan ibadah shaum degan penuh keikhlasan.

Yang dibelenggu hanya sebagian syetan saja, yaitu syetan yg membangkang sebagaimana dijelaskan di atas.

Yang dimaksud adalah berkurangnya tindak kejahatan atau perilaku maksiat. Dan hal tersebut dapat kita rasakan meskipun masih terjadi tindak kejahatan atau kemaksiatan tapi biasanya tidak sebanyak di bulan-bulan lainnya.

Tidak mesti degan dibelenggunya syetan maka kemaksiatan akan hilang atau terhenti, karena masih ada sebab-sebab lainnya selain syetan. Bisa jadi kemaksiatan tersebut timbul karena sifat jelek manusianya, adat istiadat yg rusak, lingkungan masyarakat yang sudah bobrok, serta kemaksiatan tersebut bisa juga disebabkan oleh syetan-syetan dari golongan manusia.

4. Terhalangi dari Mencuri Dengar Berita dari Langit
Sedangkan pendapat lainnya lagi seperti apa yg dikatakan oleh Al-Hulaimi, dimana beliau berpendapat bahwa yang dimaksud degan syetan-syetan disini adalah syetan-syetan yang suka mencuri berita dari langit.
Malam bulan Ramadhan adalah malam turunnya Al-Quran, mereka pun terhalangi untuk melakukan degan adanya "belenggu" tersebut. Maka akan menambah penjagaan (sehingga syetan-syetan tersebut tdk mampu melakukannya lagi).

Sumber: http://www.allaahumma.com

Rahasia Berhenti Makan Sebelum Kenyang

Rahasia Berhenti Makan Sebelum Kenyang

Assalamualaikum wr.wb
Agama Islam tidak melarang mengkonsumsi makanan dan minuman yang lezat sepanjang halal dan baik. Namun lebih dari itu, Islam memandang kelezatan bukan tujuan. Sebab, jika tujuan manusia meraih kelezatan, maka apa bedanya dengan makhluk hidup lainnya? terkait hal ini, Imam Ali berkata, "Jangan jadikan hidup untuk makan, tapi jadikanlah makan untuk hidup."

Ahlul Bait Rasulullah menekankan urgensi tidak makan berlebihan untuk kebaikan manusia sendiri. Imam Shadiq mengungkapkan pandangan positif makan cukup dari tinjauan lahir dan batin. Contohnya, memiliki postur yang seimbang merupakan salah satu manfaat makan cukup.

Para psikolog berkeyakinan bahwa orang yang kebanyakan makan dan minum memiliki bentuk fisik yang tidak seimbang, hingga seringkali menyebabkan kurang percaya diri.

Pakar medis menilai penuaan dini salah satunya disebabkan oleh pola konsumsi yang berlebihan yang berujung pada obesitas. Mereka menilai orang yang berlebihan dalam makan dan minum berusia lebih pendek karena saluran pencernaannya dipergunakan melebihi kapasitas sebenarnya.

Terkait hal ini, Rasulullah bersabda, "Tidak ada wadah yang paling buruk yang dipenuhi oleh keturunan Adam selain perut, padahal untuk kelanjutan hidupnya hanya butuh beberapa suap saja."

Seorang dokter Mesir, sekitar 3600 tahun lalu pernah berseloroh, "Manusia rakus hidup dengan seperempat makanan yang dikonsumsinya, dan tiga perempat lainnya menjadi jatah dokter untuk mencari nafkah!"

Mengenai keutamaan tidak makan berlebihan, Rasulullah mengungkapkan cerita menarik dari Nabi Isa:

"Suatu hari saudaraku Isa berjalan melewati sebuah kota. Ketika itu beliau melihat lelaki dan perempuan yang saling memaki. Lalu Isa mendekati keduanya dan bertanya, Apa yang menimpa kalian? lelaki itu menjawab, Wahai Nabi Allah, ia adalah istriku dan aku tidak memiliki masalah dengan dirinya. Ia adalah perempuan baik, tapi aku ingin berpisah dengannya.

Sambil terheran, Nabi Isa menanyakan masalah utama yang menimpa pasangan itu. Ia menjawab: Istriku sudah tua dan wajahnya sudah tidak berseri-seri. Nabi Isa mendekati wanita yang sedangbersedih itu, seraya berkata, Apakah anda menginginkan wajah yang segar dan berseri-seri?

Sambil terkaget-kaget, wanita itu menjawab, Ya wahai nabi Allah. Kemudian, Nabi Isa berkata, "Segeralah berhenti saat makan sebelum kenyang. Sebab, jika lambung penuh terisi makanan melebihi kapasitasnya, maka wajahmu tidak akan berseri-seri."

Setelah mendengar petuah dari Nabi Isa itu, wanita tersebut menjalankannya. Kemudian, beberapa waktu berjalan wajahnya berseri-seri. Berhenti makan sebelum kenyang juga sangat dianjurkan oleh Rasulullah. Dengan demikian, Islam memberikan sejumlah petunjuk yang logis mengenai kesehatan fisik dan mental manusia.

Imam Ali berkata,"Orang yang sedikit makan, pikirannya lebih bersih." Petuah singkat ini memuat berbagai kebijaksanaan yang menjulang. Ketika lapar, afeksi manusia lebih halus dan kesadarannya semakin meningkat. Salah satu faktor yang menjegal pertumbuhan pemikiran adalah kebanyakan makan dan minum. Kini petuah Imam Ali itu terbukti secara ilmiah.

Pakar medis berkeyakinan bahwa konsumsi melebih kapasitas lambung akan menyebabkan meningkatnya tingkat keasaman lambung. Dampaknya, darah semakin deras mengalir di saluran pencernaan yang menyebabkan aliran darah ke otak semakin sedikit.

Padahal otak lebih membutuhkan darah yang mengandung oksigen dan bahan makanan melebihi anggota badan lainnya. Dengan demikian, kebanyakan makan menyebabkan berkurangnya aktivitas aktif otak yang menyebabkan berkurangnya menurunnya kemampuan berpikir.

Selain itu, berbagai riwayat menjelaskan dampak mental dan moral kebanyakan makan. Redupnya hati, meningkatnya kecenderungan seksual, hilangnya ketakwaan dan arogan merupakan deretan akibat buruk dari kebanyakan makan. Sebaliknya, Rasulullah menjelaskan sejumlah keutamaan sedikit makan seperti badan yang sehat dan hati yang terang.

Salah satu kewajiban dalam Islam adalah berpuasa. Mengenai manfaat medis berpuasa, Rasulullah bersabda, "Berpuasalah, maka kalian akan sehat." Hadis Rasulullah ini menginspirasi banyak pakar medis mengenai manfaat puasa bagi kesehatan.

Pakar medis Iran, Akbar Ejraee mengungkapkan, "Sejumlah pakar kesehatan non-Muslim menemukan fakta bahwa menghindari konsumsi berlebihan dalam makan dan minum merupakan metode pengobatan terbaik bagi sejumlah penyakit.

Pakar kesehatan Iran ini menilai ganguan saluran pencernaan, tekanan darah tinggi, peningkatan gula dan kolesterol darah merupakan sejumlah penyakit yang bisa diatasi dan diminimalisasi dengan berpuasa. Berpuasa menyebabkan terjadinya pembakaran makanan yang berlebihan, sekaligus mencegah terjadinya kenaikan berat badan.

Menurut Ejraee, puasa yang dijalankan selama sebulan penuh memberikan kesempatan kepada badan untuk membersihkan lemak berbahaya dan racun tubuh yang merusak kesehatan badan mansuai.

Terkait hal ini, seorang dokter Austria mengungkapkan, dalam pengobatan penyakit, mungkin saja manfaat lapar lebih baik dari pada obat." Senada dengan itu, dokter Helba menganjurkan kepada pasiennya untuk menghindari makan dan minum selama beberapa hari, kemudian memberikan makanan tertentu kepada mereka.

Dokter Ejraee menilai lapar bisa efektif untuk mengobati sejumlah penyakit. Sebab untuk menahan lapar, badan mengkonsumsi bahan makanan cadangan yng tersimpan di dalam tubuh. Ketika asupan bahan makanan dari luar berkurang, maka secara otomatis rezim makanan akan memimpin tubuh.

Dengan demikian, hidup dimulai dengan mengkonsumsi makanannya sendiri. Pada tahap pertama yang dikonsumsi adalah cadangan gula dan kolesterol, kemudian bagian yang tidak terpakai.

Metode pengobatan dengan puasa ini dimulai dengan menggantikan sel-sel yang sakit dan rusak dengan sel-sel baru. Dengan demikian, sejumlah pakar medis bersimpulan bahwa puasa bisa mencegah penuaan dini dan mengembalikan peremajaan sel-sel tubuh.

Selain manfaat fisik, puasa juga memiliki khasiat mental dan moral bagi manusia. Para tokoh agama menilai puasa bisa meningkatkan keutamaan moral seseorang mencapai puncak spiritual.

Meski pengetahuan manusia yang terbatas masih belum mampu menemukan seluruh rahasia puasa, namun setiap ajaran memiliki tujuan bernilainya masing-masing. Dengan berjalannya waktu dan berkembangnya sains, manusia terus-menerus mencari dan menemukan hakikat dari ajaran langit itu. (IRIB)

Sumber: http://www.jurnalhajiumroh.com

Sabtu, 13 Juli 2013

Beberapa Efek Negatif Tidur Setelah Sahur

Efek Negatif Tidur Setelah Sahur

Assalamualaikum wr.wb
Tidak ada larangan memang tidur setelah sahur atau makan, akan tetapi bagi mereka yang peduli akan kesehatan pasti akan mempertimbangkan untuk menghindari tidur setelah sahur terlebih jika sudah mengetahui efek negatif langsung tidur setelah sahur.

Efek negatif yang dapat timbul baik yang dapat dirasakan langsung ataupun jangka panjang pada mereka yang seringkali melakukan kebiasan tidur setelah sahur di antaranya adalah sebagai berikut :

1.Penimbunan lemak
Bagi seseorang yang berpotensi atau memiliki riwayat keturunan keluarga gemuk, kebiasaan tidur setelah makan sahur dapat makin meningkatkan resiko mengalami kegemukkan sebesar 2 x lipat. Hal ini disebabkan karena saat kita tidur otomatis tubuh hanya membutuhkan sedikit energi sehingga makanan tidak akan dicerna menjadi kebutuhan energi dan sari-sari makanan yang diperlukan oleh tubuh melainkan lebih banyak akan ditimbun menjadi lemak sehingga berisiko mengalami obesitas/kegemukan.

2. Peningkatan Asam Lambung
Terutama bagi anda yang memiliki riwayat sakit maag, sebaiknya anda mulai berpikir untuk menghindari kebiasaan tidur setelah sahur. Karena kondisi ini dapat memicu meningkatnya kadar asam lambung anda sehingga menyebabkan sakit maag anda kambuh yang pada akhirnya menyebabkan sensasi nyeri disekitar ulu hati hingga dapat menyebabkan sensai rasa panas/terbakar didada.

3. Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) / Refluks Asam
Refluks asam terjadi karena katup antara perut dan kerongkongan tidak menutup sepanjang jalan. Hal ini dapat menyebabkan makanan yang belum sempurna dicerna dapat berbalik dari lambung ke kerongkongan hal ini dipengaruhi juga oleh pengaruh gravitasi saat kita tidur. Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan dapat melukai kerongkongan, dan jika sampai melukai bagian kerongkongan tersebut maka dapat menimbulkan rasa terbakar dan mulut akan terasa pahit yang membuat rasa tidak nyaman selama kita berpuasa.

4. Ganggan Saluran pencernaan
Tidak hanya gangguan pada lambung, namun tidur setelah sahur juga dapat mempengaruhi kesehatan saluran pencernaan kita yang lain. Normalnya pengosongan lambung manusia berlangsung sekitar dua jam setelah makan, tapi jika kita tidur dalam posisi berbaring setelah makan hal ini akan menggangu proses pengosongan lambung tersebut. Jika hal ini terus menerus terjadi maka gangguan pencernaan seperti diare ataupun sembelit dapat terjadi tergantung bahan makanan apa yang masuk ke dalam perut kita.

Perlu anda ketahui juga, bahwa suri tauladan kita Nabi Muhammad SAW sendiri juga mencontohkan hal serupa bagi umatnya. Rasulullah SAW tidak langsung tidur setelah makan, namun beliau lebih banyak untuk beraktivitas seperti berdizikir sekaligus menunggu aktivitas shalat subuh.

Rasulullah SAW bersabda:

Cairkan makanan kalian dengan berdzikir kepada Allah SWT dan shalat, serta janganlah kalian langsung tidur setelah makan, karena dapat membuat hati kalian menjadi keras. "(HR Abu Nu’aim dari Aisyah r.a.

Dari dampak negatif yang ditimbulkan diatas, agar hal itu tidak terjadi pada diri anda ada baiknya jika memang anda berniat untuk tidur lagi setelah sahur maka tundalah sejenak paling tidak sekitar 2 jam setelah makanan dapat dicerna tubuh dengan baik.

Sumber: http://www.jurnalhajiumroh.com/post/dunia-islam/-tidur-setelah-sahur-berbahaya-lho

Jumat, 12 Juli 2013

Tips Sukses Ibadah (Amalan) di Bulan Ramadhan

Tips Sukses Ibadah Ramadhan

Assalamualaikum wr.wb
Secara lughah atau kebahasaan, puasa berarti imsak atau menahan. Secara istilahi, puasa berarti menahan diri dari segala yang membatalkannya, dari fajar sampai terbenam matahari. Secara hakiki, puasa berarti menahan diri dari segala yang membatalkan puasa, dari fajar sampai terbenam matahari disertai menjaga anggota badan dari berbuat dosa.

Rasulullah saw. bersabda :

خمس يفطرن الصائم الكدب والغيبة والنميمة واليمين الكاذبة والنظر بشهوة

"Lima hal yang merusak orang puasa, yaitu bohong, gosip, mengadu domba, sumpah palsu dan melihat dengan syahwat."



Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan bulan Ramadhan :

1. Bulan Ramadhan bulan penuh berkah. Pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup, syetan dibelenggu dan terdapat lailatul qadr. Rasulullah bersabda:

قد جاءكم رمضان شهر مبارك افترض الله عليكم فيه صيامه تغتح فيه ابواب الجنة وتغلق فيه ابواب النار وتغل فيه الشياطين فيه ليلة خير من الف شهر

"Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan penuh berkah, Allah telah mewajibkan kalian berpuasa pada bulan itu, pada bulan itu dibuka pintu-pintu surga, ditutup pintu-pintu neraka dan syetan-syetan dibelenggu. Pada bulan itu pula terdapat lailatul qadr yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan." (HR. Ahmad)

2. Rasulullah saw. bersabda “ Barang siapa merasa gembira dengan kedatangan bulan Ramadhan, Allah mengharamkan jasadnya dari jilatan api neraka. “ (HR. Bukhari)

3. Dengan puasa Ramadhan dosa diampuni. Rasulullah bersabda : “ Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridha (dari Allah), diampuni dosa yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim)

4. Dengan Qiyamu/menghidupkan malam Ramadhan juga dosa diampuni. Sabda Rasulullah : “Barangsiapa melakukan qiyamu Ramadhan karena iman dan mengharap ridha (dari Allah), ia diampuni dosa yang telah lalu. (HR. Bukhari dan Muslim)

5. Puasa merupakan persermbahan khusus bagi Allah, dan di bulan Ramadhan pahala amal dilipatgandakan. Rasulullah bersabda : "Setiap kebaikan dibalas 10 kali hingga 700 kali lipat, kecuali puasa. Maka puasa bagi-Ku. Oleh karena itu, Aku-lah yang akan membalasnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Dalam bulan Ramadhan, pahala amal dilipatgandakan, ibadah wajib bernilai 70 kali wajib di luar Ramadhan, ibadah sunnat sama nilainya dengan wajib di luar Ramadhan. Bahkan pada bulan Ramadhan terdapat satu malam (lailatul qadr) yang nilainya lebih baik dari 1.000 bulan.

7. Rasulullah menegaskan, bahwa bau mulut orang berpuasa, bagi Allah lebih harum dari aroma yang paling harum. (HR. Bukhari dan Muslim)

8. Puasa bermanfaat untuk kesehatan. Rasulullah saw. bersabda, "Berpuasalah, maka kamu akan sehat." (HR. Bukhari)

Tips Sukses Ibadah Ramadhan

Pada bulan Ramadhan, selain mendapat keuntungan diampuni dosa yang telah lampau sebagai keutamaan pahala puasa dan qiyamu Ramadhan, dalam bulan Ramadhan pun kita mendapat kesempatan meningkatkan pahala amal ibadah, karena pahalanya dilipatgandakan. Selepas Ramadhan kita diberi anugerah kembali ke fitrah ('idul fitri).
Namun, tentu keistimewaan ini diperuntukkan hanya bagi orang yang berpuasa dengan benar dan memanfaatkan kesempatan Ramadhan dengan sebaik-baiknya. Sebaliknya, Rasulullah menyatakan, bahwa banyak orang berpuasa tidak mendapatkan manfaat dari puasanya, kecuali lapar dan haus.

Berikut tips sukses beribadah Ramadhan :

1. Agar puasa bermanfaat bagi kesehatan, lakukanlah praktek puasa Rasulullah sebagai berikut :
a) Mengakhirkan makan sahur dan tidak berlebihan
b) Menyegerakan berbuka apabila datang waktu maghrib, sunnah dengan makanan yang manis (biasanya Rasulullah berbuka dengan 3 buah kurma), lalu shalat maghrib, baru dilanjutkan makan dengan tidak berlebihan,
c) Melakukan qiyamu Ramadhan (tarawih). Kalau cara ini dilakukan, badan akan semakin sehat dan tidak akan merasakan kelelahan puasa.

2. Usahakan puasa kita termasuk kategori puasa khusus, yaitu di samping mencegah segala hal yang membatalkan puasa, juga mencegah dari hal-hal yang dapat merusak pahala puasa, yaitu marah, berkata ngelantur, bohong, menggunjing, sumpah palsu, mengadu domba (provokasi), memfitnah, bermusuhan dan melihat dengan syahwat serta melihat sesuatu yang mendorong lupa kepada Allah, menjaga telinga dari mendengar yang tidak baik, dan menjaga seluruh anggota badan dari perbuatan dosa.

3. Keberhasilan puasa sebagai metode pengendalian diri antara lain nampak dalam perilaku makan sahur dan berbuka, yaitu tidak berlebihan. Di samping akan membawa hikmah meningkatnya kesehatan, juga membawa manfaat akan mampu menahan diri untuk tidak mengambil milik orang lain. Jangankan milik orang lain yang haram, milik sendiri pun tidak digunakan untuk memenuhi dorongan hawa nafsu.

4. Setiap malam melakukan tarawih. Di samping mendapat keutamaan diampuni dosa, tarawih pun sangat bermanfaat bagi kesehatan, karena selama tarawih, tubuh kita melakukan metabolisme dalam keadaan badan bergerak, oleh karena itu upayakan tarawih 20 raka’at sebagaimana kesepakatan 4 madzhab.

5. Memperbanyak tadarus Al-Qur'an, i'tikaf dan dzikir.

6. Memperbanyak sedekah, terlebih-lebih memberi makanan untuk berbuka puasa (memberi makanan kepada seorang untuk berbuka puasa, mendapat pahala puasa satu hari)

7. Upayakan kita memperoleh keutamaan lailatul qadr, yaitu beribadah pada satu malam di bulan Ramadhan yang persisnya dirahasiakan. Dalam berbagai hadits, dijelaskan, kemungkinan datangnya lailatul qadr pada malam-malam ganjil di 10 malam akhir Ramadalan.

8. Perbanyak amal saleh, baik dalam hubungan dengan Allah maupun dalam hubungan dengan sesama manusia, karena pahalanya dilipatgandakan.

9. Bayar zakat fitrah sebelum shalat idul fitri.

10. Manfaatkan idul fitri untuk bersilaturahim dan saling memaafkan, sehingga kita bersih dari dosa dalam hubungan antar sesama manusia. Insya Allah dengan puasa dan tarawih, dosa dalam hubungan dengan Allah telah diampuni. Maka pada idul fitri, kita bagaikan bayi yang baru dilahirkan, tidak ada dosa sedikitpun.

Mudah-mudahan kita semua mendapatkan keutamaan dan berkah di Bulan yang mulia ini, Ramadhan nan suci.Amiin Ya Robbal ‘Alamin…

Sumber : www.nu.or.id

Senin, 14 Januari 2013

Mengapa IMAN kadang “bertambah dan berkurang”

iman
Assalamualaikum wr.wb
Dalam sebuah hadis disabdakan bahwa al-iimanu yazid wa laa yankus. Iman itu kadang bertambah, kadang berkurang, kadang naik, kadang turun.
”Iman itu kadang naik kadang turun maka perbaharuilah iman kalian dengan la ilaha illallah.” (HR Ibn Hibban)
Dalam grafik yang saya temukan dari Tazkiatun Nafs, menyimpulkan 3 jenis grafik yang menggambarkan keimanan kita :

Iman Pertama, turun dan naik berada dalam posisi sama. Naik dan turun hampir sama besar dan cepatnya. Keimanan seperti ini memungkinkan seseorang mendapatkan khusnul khatimah (baik di akhir), bila Allah berkenan mencabut nyawanya pada saat iman sedang naik. Namun bila Allah mencabut nyawanya pada saat imannya turun, maka ia akan mendapatkan su’ul khatimah (jelek di akhir)

Iman Kedua, naiknya sedikit, tapi mudah turun secara drastis. Orang yang memiliki keimanan seperti ini, kemungkinan besar akan meninggal dalam kondisi su’ul khatimah. Wallahu’alam

Iman Ketiga, naiknya cepat, tapi lambat turunnya dan sedikit. Orang dengan iman konstruktif seperti ini, ketika ketaatannya naik, ia akan merasakan betapa lezatnya keimanan. Namun saat ia terjatuh pada kemaksiatan, ia akan resah dan ingin segera meninggalkan kemaksiatan tersebut.

Nah!! lalu bagaimana cara kita menyikapi agar IMAN kita ini tidak sampai jatuh pada tahap futur, dengan menjaga kestabilan kurs (hoalah..! hehe) maksudnya kestabilan iman tersebut, maka mari mengenal sebab-sebab mengapa IMAN kita itu BERTAMBAH dan BERKURANG

Sebab Pertama : Ma’rifatullah (mengenal ALLAH) dengan asma’ dan sifat-NYA. Setiap kali manusia bertambah ma’rifahnya kepada ALLAH, asma’ dan sifat-NYA, maka tidak diragukan lagi, imannya pun akan semakin meningkat. Oleh karena itu, kita akan mendapati ahlul ilmi yang mengetahui asma’ dan sifat-NYA, imannya akan lebih kuat daripada yang tidak mengetahuinya.

Sebab Kedua : Memandang (memperhatikan) ayat-ayat ALLAH baik yang kauniyah maupun yang syar’iyah. Seseorang setiap kali memperhatikan ayat-ayat kauniyah (tentang makhluk-makhluk ALLAH) maka imannya akan naik. ALLAH Subhanahu wa Ta’ala berfirman : “Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan ALLAH) bagi orang-orang yang yakin, dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tiada memperhatikan? (QS. adz-Dzariyat: 20-21) Dan ayat-ayat yang menunjukkan hal ini masih banyak, yakni ayat-ayat yang menunjukkan bahwa manusia yang bertadabbur dan merenungkan alam raya ini maka imannya akan bertambah.

Sebab Ketiga : Memperbanyak ketaatan. Setiap kali manusia memperbanyak ketaatan maka imannya akan bertambah, baik itu ketaatan berupa ucapan ataupun perbuatan. Dzikir akan menambah iman, baik kuantitas maupun kualitasnya. Shalat, puasa, haji atau amalan-amalan lainnya juga semua ini menambah keimanan, secara kuantitas maupun kualitasnya.

Adapun penyebab berkurangnya iman adalah sebaliknya, diantaranya seperti:

Sebab Pertama : bodoh tentang asma’ ALLAH dan sifat-sifat-NYA, ini tentu menjadikan iman berkurang. Karena bila seseorang berkurang ma’rifahnya tentang asma’ ALLAH dan sifat-sifat ALLAH maka imannya pun akan berkurang.

Sebab Kedua : berpaling (tidak mau) berfikir terhadap ayat-ayat ALLAH baik kauniyah dan syar’iyah. Hal ini menyebabkan imannya berkurang atau minimal pasif dan tidak meningkat.

Sebab Ketiga : berbuat maksiat. Sesungguhnya maksiat itu mempunyai pengaruh besar terhadap hati dan iman. Oleh karena itu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : “Tidaklah seorang pezina disebut beriman ketika berzina” (HR. Bukhari Muslim)

Sebab Keempat : Meninggalkan ketaatan. Meninggalkan ketaatan adalah penyebab berkurangnya iman. Jika ketaatan itu hukumnya wajib dan jika kita meninggalkannya tanpa uzur (dengan alasan yang tepat) maka itu merupakan sesuatu kekurangan yang tidak diperbolehkan.

Jauhilah sebab-sebab yang dapat membuat keimanan kita menjadi berkurang dan dekatilah atau tambahlah kedekatan kita terhadap sebab-sebab yang dapat membuat keimanan kita menjadi bertambah

Yaa muqollibal quluub tsabbit qolbiy ‘alaa diinika wa’ala thoo’atika.. 
wahai yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku untuk tetap konsisten dalam dien-MU dan dalam menta’ati-MU

Minggu, 23 Desember 2012

Cara dan Panduan Sholat Jumat

Shalat jumat

Assalamualaikum wr.wb
Shalat Jum'at adalah salat fardhu yang diwajibkan bagi seluruh muslim laki-laki. Disebut shalat Jumat karena dilakukan setiap hari Jum'at dan waktu pelaksanaannya pada waktu dhuhur tiba. Karenanya, shalat Jum'at sekaligus menjadi pengganti salat Dzuhur. Dalam arti, orang yang sudah melakukan solat Jum'at bukan hanya tidak perlu lagi melakukan sholat dhuhur, tapi tidak boleh menambah dengan shalat dhuhur..

Walaupun sebagai pengganti salat dzuhur, salat Jum'at memiliki tata cara yang khas. Diawali dengan khutbah dan diakhiri dengan salat dua rakaat yang dilakukan secara berjamaah.

Ada empat unsur penting dalam ritual salat Jumat yaitu (a) jamaah tidak boleh kurang dari 40 orang; (b) khatib dan imam; (c) bilal; (d) masjid.

Berikut panduan tata cara ritual shalat Jum'at dan bacaan khutbah dan dzikir/wirid-nya.

RUKUN KHUTBAH JUM'AT 

Salat Jum'at diawali dengan khutbah Jum'at yang dapat dilakukan oleh imam salat atau oleh orang lain. Khutbah terbagi dua, khutbah pertama dan khutbah kedua yang biasanya dipisah dengan duduk sebentar. Yang prinsip, isi khutbah harus mengandung lima unsur berikut:

1. Membaca hamdalah (yaitu, alhamdulillah) disertai lafadz jalalah (lafadz Allah). Contoh:

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا و مِنْ َسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ

2. Membaca shalawat. Contoh:

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

3. Berwasiat atau berpesan pada jamaah agar bertakwa. Contoh:

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

4. Membaca ayat Al Quran pada salah satu dari dua khutbah. Contoh,

فَاسْتبَقُِوا اْلخَيْرَاتِ أَيْنَ مَا تَكُونوُا يَأْتِ بِكُمُ اللهُ جَمِيعًا إِنَّ اللهَ عَلىَ كُلِّ شَئٍ قَدِيرٌ

5. Berdo'a dengan segala hal yang bersifat ukhrowi (keakhiratan) pada waktu khutbah kedua.

 اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ. رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين 

BACAAN BILAL JUM'AT

Sebelum khatib menaiki mimbar untuk khutbah, acara dimulai dengan majunya bilal dengan membaca bacaan berikut:

 مَعَاشِرَ الُمسْلِمِين وَزُمْرَةَ المُؤْمِنِينَ رَحِمكُمُ اللَه رُوِيَ عَنُ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ الله ُعَنْه أَنَّهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللِه صَلّيَ اللهَ عَلَيهِ وَسَلَم إذَا قُلْتَ لِصَاحِبِكَ يَوْمَ الُجمعَةِ أَنْصِتْ وَالإمَامُ يَخطُبُ فَقَدْ لَغَوت أَنْصِتُوْا وَاسْمَعُوا وَأَطِيعُوا رَحِمَكُمُ الله 
(2x
أَنْصِتُوا وَاسْمعُوا وَأطِيْعُوْا لَعَلَكُمْ تُرْحمَون 

Setelah bilal selesai membaca kalimat di atas, khotib berjalan menuju mimbar. Setelah khatib sampai di mimbar, bilal kemudian menghadap qiblat dan melanjutkan dengan bacaan doa seperti di bawah ini (posisi khotib tetap berdiri menghadap jamaah):

 اَللَهُمّ صَلِّ عَلَي سَيّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحمّدٍ وَعَلَي أَلِ سَيّدِنَا مُحمَدٍ. اللَهُمَّ قَوِّ اِلاسلامَ وَالِايمَان, مِنَ المُسْلِمِينَ وَالُمسْلِمَات , والمُؤْمِنِين وَالُمؤْمِنَات , وَانْصُرْهُمْ عَلَى مُعَانِدِالِدين , وَاخْتِمْ لَنَا مِنْكَ بِالخَيْر , ويَا خَيْر النَاصِرينِ برَحْمَتِكَ يااَرْحَمَ الرَاِحِمين 

Setelah bilal selesai membaca doa di at`s, khotib mengucapkan salam dan kemudian duduk di mimbar. Bilal kemudian mengumandangkan adzan. Selesai adzannya bilal, kemudian khatib berdiri dan memulai khutbahnya.

NIAT SHALAT JUM'AT

Selesai khutbah, tiba waktunya salat Jum'at. Niatnya sebagai berikut:

a. Niat shalat Jum'at bagi makmum:

أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن أَدَاءً مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ مَأمُومًا ِللهِ تَعاليَ 

 b. Niat sholat Jum'at bagi Imam:

 أُصَلِّي فَرْضَ الُجْمَعةِ رَكْعَتَيْن أَدَاءً مُسْتَقْبِلَ الِقبْلَةِ إمَامًا ِللهِ تَعاليَ


BACAAN WIRID DZIKIR SETELAH SHALAT JUM'AT

Setelah melaksanakan salat Jum'at, disunnahkan untuk membaca bacaan wirid sebagai berikut:

1. Membaca surat Al-Fatihah 7x
2. Membaca surat Al-Ikhlas 7x
3. Membaca surat Al-Falaq 7x
4. Membaca surat An-Nas 7x

BACAAN DAN DO'A SETELAH SHALAT JUM'AT

Bacaan doa setelah Jum'at terserah imam salat. Namun, dianjurkan menambah dengan bacaan doa berikut sebanyak 3x:

 اَللَهُمَّ يَا غَنِيُ يَا حَمِيدُ يَا مُبْدِئُ يَا مُعِيدُ يَا رَحِيْمُ يَاوَدُوْدُ أَغْنِنِي ِبحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَتِكَ وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ 

Setelah membaca do'a, akhiri ritual shalat Jum'at dengan dua bait di bawah ini:

 إلَهِي لَسْتُ لِلْفِرْدَوْسِ أهْلًا وَلَا أَقْوَي عَلَي النَارِ الجَحِيْمِ فَهَبْ ِلي تَوْبَةًوَاغْفِرْ ذُنُوْبِي فَإنَكَ غَافِرُ الذَنْبِ العَظِيمِ 

Artinya: Ya Tuhanku, aku bukanlah ahli surga, tapi aku juga tidak kuat berada di neraka Karena itu, ampuni dosa-dosaku sesungguhnya Engkau maha memaafkan dosa-dosa besar.

HUKUM SHALAT JUM'AT

Melaksanakan ibadah Shalat Jum'at hukumnya fardhu 'ain (wajib bagi setiap individu) bagi laki-laki yang tidak ada udzur syar'i, karena ia sebagai ganti dari shalat dhuhur. Dan bagi yang sudah shalat Jum'at, tidak perlu melakukan shalat dhuhur.

SIAPA YANG WAJIB SHALAT JUM'AT

Yang wajib melaksanakan shalat Jum'at harus memenuhi kriteria berikut:

1. Laki-laki. Perempuan tidak wajib.
2. Normal. Orang gila tidak wajib.
3. Akil baligh. Anak kecil tidak wajib.
4. Mukim. Orang musafir (sedang dalam perjalanan) tidak wajib Jumat.
5. Sehat. Orang sakit tidak wajib shalat Jumat.

Orang yang tidak wajib melaksanakan shalat Jumat, harus melaksanakan shalat dhuhur sebagai gantinya, kecuali orang gila. Namun, apabila mereka ikut shalat Jum'at, shalatnya sah sebagai ganti dhuhur. Dan tidak perlu shalat dhuhur lagi.

Source : ww.alkhoirot.net/2011/12/panduan-shalat-jumat.html

Sabtu, 22 September 2012

Doa dan Cara Shalat Dhuha

Dhuha

Assalamualaikum wr.wb
Tujuan utama dalam melaksanakan shalat dhuha adalah ibadah mengikuti suri tauladan Nabi. Selain itu, ia merupakan amalan ibadah yang dapat memudahkan jalan bagi pelakunya. Terutama, dalam segi kelapangan memperoleh rizki. Dalil hadits yang berkaitan dengan shalat dhuha adalah sebagai berikut:

1. Hadits riwayat Muslim:

صلاة الأوَِّاِبين إذا رَمَضَت الفِصال من الضُحَي
Artinya: shalatnya orang yang bertaubat adalah saat anak unta terbakar (oleh panas matahari) di waktu pagi. 

2. Hadits riwayat Ibnu Khuzaiman dan Hakim 

لا يحافظ على صلاة الضحى إلا أواب، وهي صلاة الأوابين
Artinya: Hanya orang yang bertaubat yang memelihara shalat dhuha karena shalat dhuha adalah shalatnya orang-orang yang bertobat.

3. Hadits riwayat Ashbahani

مَنْ صَلَّى الضُّحَى أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ فِي يَوْمِ الْجُمُعَةِ فِي دَهْرِهِ مَرَّةً وَاحِدَةً يَقْرَأُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَقُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ إحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً وَقُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ عَشْرَ مَرَّاتٍ وَآيَةَ الْكُرْسِيِّ عَشْرَ مَرَّاتٍ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَإِذَا تَشَهَّدَ سَلَّمَ وَاسْتَغْفَرَ سَبْعِينَ مَرَّةً وَسَبَّحَ سَبْعِينَ مَرَّةً سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إلَهَ إلَّا اللَّهُ وَاَللَّهُ أَكْبَرُ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إلَّا بِاَللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ دَفَعَ اللَّهُ عَنْهُ شَرَّ أَهْلِ السَّمَاوَاتِ وَشَرَّ أَهْلِ الْأَرْضِ وَشَرَّ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ
Arti kesimpulan: shalat dhuha akan membentengi diri dari keburukan penghuni langit dan bumi dan gangguan manusia dan jin.(Hadits riwayat Asbahani dari Ibnu Abbas - lihat Hasyiah Al-Jamal)


WAKTU SHALAT DHUHA

Shalat dhuha dilaksanakan pada pagi sampai siang hari. Dari setelah matahari agak tinggi (irtifa' asy-Syamsi) sampai sebelum masuk waktu dzuhur. Adapun waktu terbaik adalah dengan mengakhirkan sampai waktu agak siang (panas). Kira-kira antara jam 8 sampai jam 10.


JUMLAH RAKAAT SHALAT DHUHA

Paling sedikit dua rakaat. Sedang paling banyak adalah delapan rokaat.
Berdasarkan hadits dari Abu Dzar berikut:

أن النبي صلى الله عليه وسلم دخل بيتها يوم فتح مكة وصلى ثماني ركعات، فلم أر صلاة قط أخف منها؛ غير أنه يتم الركوع والسجود

Artinya: Nabi Muhammad pada hari pembebasan Makkah (fathu Makkah) masuk ke rumahnya dan shalat delapan rakaat. Aku tidak pernah melihat shalat yang lebih ringan (lebih cepat) dari itu. Akan tetapi beliau tetap menyempurnakan ruku' dan sujud (hadits sahih riwayat Bukhari dan Muslim).

Pendapat ini adalah yang mu'tamad sebagaimana dinyatakan Imam Nawawi dalam kitab Al-Majmuk.

Namun, menurut kitab Ar-Raudhah, jumlah rakaat dhuha terbanyak adalah 12 rakaat.

Apabila melaksanakan shalat dhuha lebih dari dua rakaat, maka yang utama dilaksanakan dengan dipisah salam setiap dua rakaat berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan lain-lain: صلاة الليل والنهار مثنى مثنى. Shalat malam atau siang (hendaknya dilakukan) dua rakaat dua rakaat.

Namun boleh dilakukan delapan rakaat dengan satu kali salam.


NIAT SHALAT DHUHA

Niat shalat dhuha adalah sebagai berikut:

أُصَلِّي سُنَّةَ الضُحَي رَكْعَتَين ِللهِ تَعَاليَ
Saya niat shalat dhuha dua rakaat karena Allah.


BACAAN SHALAT DHUHA

Bacaan saat shalat dhuha sama dengan shalat lain. Yaitu, surat al-fatihah dan surat pendek.

1. Surat Al-Fatihah (wajib).
2. Surat pendek (sunnah/tidak wajib)
3. Tahiyat (tasyahud) saat duduk rakaat terakhir.

Bacaan Quran selain Al-Fatihah yang paling dianjurkan adalah: Surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Al-Ikhlas pada rakaat kedua. Selain itu, sunnah juga membaca surat As-Syams dan Ad-Dhuha


Menurut keterangan dalam kitab فتوحات الوهاب بتوضيح شرح منهج الطلاب المعروف بحاشية الجمل doa yang disunnahkan untuk dibaca setelah shalat dhuha adalah sebagai berikut:

Dhuha


Sumber:www.alkhoirot.net

Senin, 27 Agustus 2012

Wirid Dzikir dan Do’a Setelah Sholat

Dzikir

Assalamualaikum wr.wb


أَسْتَغْفِرُ اللهَ العَظِيْمَ الَّذِي لآ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ. 
ASTAGHFIRULLOHAL_'ADZHIIM(A) ALLADZII LA_ ILAHA ILLAHUWAL'HAYYUL QOYYUWM(U) WA_ATUWBU ILAIH(I).

 لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكَ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
LA_ ILAHA ILLALLOHU WA'HDAHULA_ SYARIIKALAH(U), LAHULMULKA WALAHUL'HAMDU YU'HYII WAYUMIITU WAHUWA 'ALA_KULLI SYAI'IN(g)QODIIR(u).

 اَللَّهُمَّ لاَ مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ وَلاَ يَنْفَعُ ذَا اْلجَدِّ مِنْكَ اْلجَدُّ 
ALLOHUMMA LA_ MA_ NI'ALIMA A'THOIT(a), WALA_ MU'THIYA LIMA_ MANA'TA WALA_ YAN(g)FA'UDZAL JADDI MIN(g)KALJADD(u) 



اَللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ
ALLOHUMMA AJIRNA MINANNAR(i)

 اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ وَإِلَيْكَ يَعُوْدُ السَّلاَمُ، فَحَيِّنَا رَبَّنَا بِالسَّلاَمُ وَأَدْخِلْنَا اْلجَنَّةَ دَارَ السَّلاَمِ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ يَا ذَاالْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
ALLOHUMMA AN(g)TASSALA_MU WA MIN(g)KASSALA_MU WA ILAIKA YA'UWDUSSALA_M(u), FA'HAYYINA_ ROBBANA_ BI_SSALA_MU WA ADKHILNALJANNATA DA_ROSSALA_MI TABA_ROKTA ROBBANA_ WA TA'A_LAITA YA_DZA_LJALA_LI WAL IKRO_M(i).

 أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ 
A'UUDZU BI_LLAHIMINASY-SYAITHO_NIRROJIIM(i)

 بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ 
BISMILLAHIRRO'HMANIRRO'HIIM(i) 

الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ اهْدِنَا الصِّرَاطَ اْلمُسْتَقِيْمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ اْلمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَآلِّيْنَ. آمِيْنَ. 
AL'HAMDULILLAHIROBBIL'AaLAMIiN(i) - ARRO'HMANIRRO'HIM(i) - MALIKI YAWMIDDIiN(i) - IYYAKA NA'BUDU WA IYYAKA NASTA'IiN(u) - IHDINASH-SHIRO_THOLMUSTAQIiM(a) - SHIRO_THOLLADZIiNA AN'AMTA 'ALAIHIM GHOIRILMAGH-DHUuBI 'ALAIHIM WALA_DHO_LLIiN(a) - AaMIiN(a).

 وَإِلَهُكُمْ إَلَهٌ وَاحِدٌ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ لَهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي اْلأَرْضِ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلاَ يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ وَسِعَ كُرْسِيُّه ُالسَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ وَلاَ يَؤُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ اْلعَلِيُّ اْلعَظِيْمُ. 
WA ILAHUKUM ALAHU WA_ 'HIDU LA_ILAHA ILLAHUWAL'HAYYULQOYYUuM(u), LA_TA'KHUDZUHU SINATU WALA_NAUM(u) LAHUMA_FIiSSAMAWA_TI WAMA_FIiL ARDH(i) MAN(g)DZALLADZIi YASY-FA'U IN(g)DAHU ILLA_BI_IDZ-NIH(i) YA'LAMUMA_ BAINA AIDIiHIM WAMA_ KHOLFAHUM WALA_ YU'HIiTUuNA BISYAi IN MIN ILMIHI ILLA_ BIMA_ SYA_'(a) WASI 'AKURSIYYUHUSSAMAWA_TI WAL ARDH(o) WALA_ YA'UuDUHU 'HIFDZHUHUMA_ WAHUWAL'ALIYYUL'ADZHIiM(u).

  إِلَهَنَا رَبَّنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا
( سُبْحَانَ اللهِ... سُبْحَانَ اللهِ (33 مرة) 
ILAHANA_ ROBBANA_ AN(g)TAMAULA_NA_ SUB'HANALLOH(i) SUB'HANALLOH (33X)

( سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ دَائِمًا أَبَدًا اَلْحَمْدُ ِللهِ ... اَلْحَمْدُ ِللهِ (33 مرة
SUB'HA_NALLOHI WABI'HAMDIHI DA 'IMAN ABADAN AL'HAMDULILLAH(i) AL'HAMDULILLAH (33X)

 (اْلحَمْدُ ِللهِ عَلىَ كُلِّ حَالٍ وَفِي كُلِّ حَالٍ وَبِنِعْمَةِ يَا كَرِيْمُ ... اللهُ أَكْبَرُ (33 مرة
AL'HAMDULILLAHI 'ALA KULLI'HA_LINN WAFIiKULLI'HALIN WABINI'MATI YA_KARIiM(u) ALLOHU AKBAR (33X) 

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَاْلحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ اْلمُلْكُ وَلَهُ اْلحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ اْلعَلِيِّ اْلعَظِيْمِ. 
ALLOHU AKBAR(u) KABIiRON WAL'HAMDULILLAHI KATSIiRON WASUB'HA_NALLOHI BUKROTAN WA ASHIiLAN, LA_ILAHA ILLALLOHU WA'HDAHULA_SYARIiKALAH(u), LAHULMULKU WALAHUL'HAMDU YU'HYIi WAYUMIiTU WAHUWA 'ALA_KULLI SYAi IN(g)QODIiR(u). WALA_'HAWLA WALA_QUWWATA ILLA_BI_LLAHIL 'ALIYYIL'ADZHIiM(i). 

أَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ (ثلاث مرات)، إِنَّ اللهَ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ. 
ASTAGHFIRULLOHAL_'ADZHIIM(A) (), INNALLOHA GHOFUURURO'HIIM(u)

... أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ
 AFDHOLUDZ-DZAKRI FA_'LAM ANNAHU.....

( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (...حي موجود
LA ILAHA ILLALLOH(u)

( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (...حَيٌّ مَعْبُوْدٌ
 LA ILAHA ILLALLOH(u)

( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ (...حَيٌّ بَاقٍ
LA ILAHA ILLALLOH(u)

( لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ ... (33 مرة
LA ILAHA ILLALLOH(u) (33X)

 لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، كَلِمَةُ حَقٍّ عَلَيْهَا نَحْيَا وَعَلَيْهَا نَمُوْتُ وَبِهَا نُبْعَثُ إِنْ شَآءَ اللهُ مِنَ اْلآمِنِيْنَ. 
LA ILAHA ILLALLOHU MU'HAMMADUROSUULULLOHI SOLLALLOHU 'ALAIHI WA SALLAM(a), KALIMATU'HAQQON 'ALAIHA_ NA'HYA_ WA 'ALAIHA_ NAMUUTU WA BIHA_ NAB'A-TSU IN(g)SYA_ 'ALLOHU MINAL AMINIIN(a). 

Doa setelah shalat dengan detail sebagai berikut: 

 
Dzikir


Artinya:
"Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji, dan bagi-Mu-lah segala syukur, sebagaimana layak bagi keluhuran Zat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."
Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Wahai Allah! Limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, dan keluarganya. Yaitu rahmat yang dapat menyelamatkan kami dari segala ketakutan dan penyakit, yang dapat memenuhi segala kebutuhan kami, yang dapat men-sucikan diri kami dari segala keburukan, yang dapat mengangkat kami ke derajat tertinggi di sisi-Mu, dan yang dapat menyampaikan kami kepada tujuan maksimal dari segala kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati. Sesungguhnya Dia (Allah) Maha Mendengar, Mahadekat, lagi Maha Memperkenankan segala doa dan pemohonan, wahai Zat Yang MahaMemenuhi segala kebutuhan (hamba-Nya)."

Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami memohon kepada-Mu kesejahteraan dalam agama, dunia dan akhirat, keafiatan jasad, kesehatan badan, tambahan ilmu, keberkahan rezeki, taubat sebelum datang maut, rahmat pada saat datang maut, dan ampunan setelah datang maut. Wahai Allah! Permudahlah kami dalam menghadapi sakratul maut, (berilah kami) keselamatan dari api neraka, dan ampunan pada saat dilaksanakan hisab."

Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari sifat lemah, malas, kikir, pikun dan dari azab kubur."

Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Wahai Allah! Sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu', dari jiwa yang tidak kenal puas, dan dari doa yang tak terkabul.

Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Ampunilah dosa-dosa kami, dosa-dosa orang tua kami, para sesepuh kami, para guru kami, orang-orang yang mempunyai hak atas kami, orang-orang yang cinta dan berbuat baik kepada kami, dan seluruh umat Islam."

Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Perkenankanlah (permohonan) dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan terimalah taubat kami, sesungguhnya Engkau Maha Menerima taubat lagi Maha Penyayang."

Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Wahai Tuhan kami! Berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, dan kebaikan di akhirat, dan selamatkanlah kami dari siksa neraka."

Dilanjutkan dengan:



Artinya:
"Semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepada penghulu kami, Nabi Muhammad, keluarga dan sahabatnya, dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."

Sumber: http://pesantren.uii.ac.id/content/view/72/66/

Minggu, 05 Agustus 2012

Hukum Mengakhirkan dan Meninggalkan Sholat

Sholat

Assalamualaikum wr.wb
Saudara-saudara Rahimakumullah, ketahuilah bahwa sesungguhnya bencana yang dahsyat, perbuatan yang paling buruk, dan aib yang paling nista adalah kurangnya perhatian masyarakat kita pada Sholat Lima Waktu, Sholat Jum'at dan Sholat Berjamaah, padahal semua itu adalah ibadah-ibadah yang dengannya Allah meninggikan derajat dan menghapuskan dosa-dosa maksiat. Dan sholat adalah cara ibadah seluruh penghuni bumi dan langit.

Rasulullah SAW bersabda: "Langit merintih dan memang ia pantas merintih, karena pada setiap tempat untuk berpijak terdapat malaikat yang bersujud atau berdiri (sholat) kepada Allah Azza Wa Jalla." (HR. Imam Turmudzi, Ibnu Majah dan Ahmad)

Orang yang meninggalkan sholat karena dilalaikan oleh urusan dunia akan celaka nasibnya, berat siksanya, merugi perdagangannya, besar musibahnya, dan panjang penyesalannya.
Dengarkanlah nasihatku tentang nasib orang yang meninggalkan sholat, baik semasa hidup maupun setelah meninggal. Sesungguhnya Allah merahmati orang yang mendengarkan nasihat kemudian memperhatikan dan mengamalkannya.

Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya sholat adalah kewajiban yang ditentukan waktunya bagi orang-orang yang beriman." (QS. An-Nisa', 4:103) 

Abu Hurairah RA meriwayatkan, "Setelah Isya' aku bersama Umar bin Khattab RA pergi ke rumah Abu Bakar AsShiddiq RA untuk suatu keperluan. Sewaktu melewati pintu rumah Rasulullah SAW, kami mendengar suara rintihan. Kami pun terhenyak dan berhenti sejenak. Kami dengar beliau menangis dan meratap."

Ahh..., andaikan saja aku dapat hidup terus untuk melihat apa yang diperbuat oleh umatku terhadap sholat. 
Ahh..., aku sungguh menyesali umatku." 
 
"Wahai Abu Hurairah, mari kita ketuk pintu ini," kata Umar RA. Umar kemudian mengetuk pintu. "Siapa?" tanya Aisyah RA. "Aku bersama Abu Hurairah." 

Kami meminta izin untuk masuk dan ia mengizinkannya. Setelah masuk, kami lihat Rasulullah SAW sedang bersujud dan menangis sedih, beliau berkata dalam sujudnya:
"Duhai Tuhanku, Engkau adalah Waliku bagi umatku, maka perlakukan mereka sesuai sifat-Mu dan jangan perlakukan mereka sesuai perbuatan mereka." 

"Ya Rasulullah, ayah dan ibuku menjadi tebusanmu. Apa gerangan yang terjadi, mengapa engkau begitu sedih?" 

"Wahai Umar, dalam perjalananku ke rumah Aisyah sehabis mengerjakan sholat di mesjid, Jibril mendatangiku dan berkata, "Wahai Muhammad, Allah Yang Maha Benar mengucapkan salam kepadamu," kemudian ia berkata, "Bacalah!"
"Apa yang harus kubaca?"
"Bacalah: "Maka datanglah sesudah mereka pengganti (yang jelek) yang menyia-nyiakan sholat dan memperturutkan hawa nafsunya, mereka kelak akan menemui kesesatan." (QS. Maryam, 19:59

 "Wahai Jibril, apakah sepeninggalku nanti umatku akan mengabaikan sholat?"
"Benar, wahai Muhammad, kelak di akhir zaman akan datang sekelompok manusia dari umatmu yang mengabaikan sholat, mengakhirkan sholat (hingga keluar dari waktunya), dan memperturutkan hawa nafsu. Bagi mereka satu dinar (uang) lebih berharga daripada sholat." Hadits ini juga diriwayatkan oleh Ibnu Umar RA.
Abu Darda` berkata, "Hamba Allah yang terbaik adalah yang memperhatikan matahari, bulan dan awan untuk berdzikir kepada Allah, yakni untuk mengerjakan sholat." 

Diriwayatkan pula bahwa amal yang pertama kali diperhatikan oleh Allah adalah sholat. Jika sholat seseorang cacat, maka seluruh amalnya akan ditolak.
Rasulullah SAW bersabda: "Wahai Abu Hurairah, perintahkanlah keluargamu untuk sholat, karena Allah akan memberimu rezeki dari arah yang tidak pernah kamu duga."
Atha' Al-Khurasaniy berkata, "Sekali saja seorang hamba bersujud kepada Allah di suatu tempat di bumi, maka tempat itu akan menjadi saksinya kelak di hari kiamat. Dan ketika meninggal dunia tempat sujud itu akan menangisinya." 

Rasulullah SAW bersabda: "Sholat adalah tiang agama, barang siapa menegakkannya, maka ia telah menegakkan agama, dan barang siapa merobohkannya, maka ia telah merobohkan agama." (HR. Imam Baihaqi) 

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka ia telah kafir." (HR. Bazzar dari Abu Darda`), kafir yang dimaksud disini adalah ingkar terhadap perintah Allah karena perbuatan orang kafir adalah tidak pernah shalat. 

Dalam Shahih Muslim dijelaskan bahwa Rasulullah saw bersabda yang membedakan antara orang beriman dengan orang kafir adalah shalat. Maka maukah kita disamakan dengan orang kafir, padahal Rasulullah saw bersabda"Barang siapa mengikuti kebiasaan suatu kaum maka dia termasuk kaum tersebut". Orang2 kafir adalah orang yang tidak pernah shalat, maukah kita termasuk golongan mereka. 

"Barang siapa bertemu Allah sedang ia mengabaikan sholat, maka Allah sama sekali tidak akan mempedulikan kebaikannya." (HR. Thabrani) 

"Barang siapa meninggalkan sholat dengan sengaja, maka terlepas sudah darinya jaminan Muhammad." (HR. Imam Ahmad dan Baihaqi) 

"Allah telah mewajibkan sholat lima waktu kepada hamba-Nya. Barang siapa menunaikan sholat pada waktunya, maka di hari kiamat, sholat itu akan menjadi cahaya dan bukti baginya. Dan barang siapa mengabaikannya, maka ia akan dikumpulkan bersama Firaun dan Haman." (HR. Ibnu Hibban dan Ahmad) . 

Source:http://www.taushiyah-online.com